Hadapi Ancaman Krisis Pangan Global, Jokowi Siapkan Jagung Hingga Sorgum

Bisnis, BUMN, Nasional0 Dilihat

Jakarta – ligo.id – Pemerintah Indonesia berencana melakukan diversifikasi pangan untuk menghadapi ancaman krisis pangan global yang semakin nyata.

Presiden Jokowi mengatakan ancaman krisis pangan global sudah di depan mata. Hal ini, katanya, sudah terlihat dari harga pangan dunia yang mulai merangkak naik.

Peringatan akan hal ini, kata Jokowi, juga telah disampaikan Badan Pangan Dunia (FAO) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Untuk mengatasi dampak dari krisis tersebut, pemerintah berencana melakukan diversifikasi pangan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini ingin agar lebih banyak alternatif bahan pangan yang bisa ditanam dan diproduksi di Tanah Air, yang salah satunya adalah sorgum.

“Tidak hanya tergantung pada beras karena kita memiliki jagung, sagu, dan juga sebetulnya tanaman lama kita adalah sorgum. Sudah dicoba di Kabupaten Sumba Timur, seluas 60 hektare, dan kita melihat sendiri hasilnya sangat baik, secara keekonomian juga masuk,” ungkapnya saat menyaksikan panen sorgum bersama Ibu Iriana di PT. Sorghum Indonesia, kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Kamis (2/6/2022).

Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan sejauh ini, produksi pangan sorgum cukup menguntungkan, yakni sekitar Rp50 juta per hektare dalam satu tahun. Selain itu, satu hektare bisa menghasilkan minimal lima ton sorgum.

“Jadi per bulan sudah mencapai kurang lebih Rp4 jutaan. Ini sebuah hasil yang tidak kecil,” tuturnya.

Jokowi meyakini, jika budi daya sorgum dapat dikelola dengan baik maka upaya itu akan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor pangan seperti gandum. Apalagi, sorgum ini tumbuh dengan cukup baik dan subur di Sumba Timur, NTT.

“Kita ingin setelah dari uji coba ini, ketika sudah ketemu kendalanya, apa kita akan perbesar tanaman sorgum di NTT dengan harapan kita memiliki alternatif pangan dalam rangka menghadapi krisis pangan dunia. Kalau berlebih ada stok, tidak apa-apa, justru itu yang ingin kita ekspor dan akan menghasilkan devisa bagi negara,” paparnya. #cak/mh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *