Jakarta – ligo.id – Partai Buruh bersama organisasi serikat buruh kembali melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Selasa (11/4). Demontrasi ini merupakan rangkaian aksi rutin yang diselenggarakan setiap hari Selasa.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, aksi hari ini akan melibatkan kurang lebih 500 buruh yang berasal dari Jabodetabek.
“Dalam aksi ini, Partai Buruh akan mengusung dua isu. Pertama, tolak omnibus law UU No 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja. Sedangkan yang kedua adalah tolak parliamentary threshold yang menciderai demokrasi dan melanggengkan oligarki,” kata Said Iqbal.
Terkait dengan penolakan parliamentary threshold, Said Iqbal menyebut kebijakan ini menghidupkan kembali demokrasi terpimpin dan mempertahankan oligarki partai politik.
“Dalam simulasi, bilamana partai politik dalam Pemilu 2024 mendapatkan 30-40 kursi di DPR RI, maka ada kemungkinan bisa tidak lolos parliamentary threshold. Karena meskipun mendapatkan 30 – 40 kursi DPR RI, tetapi bisa saja suara yang didapat di bawah 4% suara sah nasional,” kata Said Iqbal.
“Bayangkan sebuah partai politik yang memenangkan Pemilu 2024 dengan 40 kursi tidak bisa duduk di Senayan hanya karena perolehan suaranya kurang dari 4% sah nasional 2024,” tegasnya.
Dia melanjutkan, dengan demikian 40 kursi partai politik tersebut dibajak oleh parpol yang ada di parlemen. Oleh karena itu, Partai Buruh meminta parliamentary threshold 4% dicabut.